Senin, 12 Desember 2011

Ritual, Pincang Tanpa Dupa

Bagaimana tidak miskin rakyat Indonesia hari-hari baca doa alias haroa, orang Buton dan Muna sich.....bilangnya begitu. Entah itu benar atau tidak, kan hanya statemens, namanya juga kepercayaan tetaplah harus dilaksanakan. Ups...haroa lagi tuh !! Bulan depan kan mau Tahun Baru berarti berbondong-bondong lagi nih cari dupa. Kira-kira apa sich kelebihan dupa sehingga begitu urgenya dalam haroa alias baca doa. Hm....mungkin untuk memanggil para arwah atau roh terdahulu kali yach....!!! orang tua-tua bilang tanpa dupa kayaknya pincang haroa itu, karena merupakan kebiasaan yang sudah mendarah daging pada saat haroa dilaksanakan tanpa dupa tidaklah sempurna haroa itu. Dari zaman dahulu terutama pada zaman kerajaan Wa Kaka yang di Buton adanya dupa sangat sangatlah berperan dalam pelaksanaan ritual-ritual. Tapi kalau dipikir-pikir haroa ini kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang beragama Islam, apalagi di Provinsi Sultra hari ini, sementara di bagian Bali juga kan menggunakan dupa dalam ritual padahal mereka bukan Agama Islam tetapi mayoritas Budha, sebenarnya apa yach kesamaan atau kemiripan dari keduanya ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar