Senin, 12 Desember 2011

Ritual, Pincang Tanpa Dupa

Bagaimana tidak miskin rakyat Indonesia hari-hari baca doa alias haroa, orang Buton dan Muna sich.....bilangnya begitu. Entah itu benar atau tidak, kan hanya statemens, namanya juga kepercayaan tetaplah harus dilaksanakan. Ups...haroa lagi tuh !! Bulan depan kan mau Tahun Baru berarti berbondong-bondong lagi nih cari dupa. Kira-kira apa sich kelebihan dupa sehingga begitu urgenya dalam haroa alias baca doa. Hm....mungkin untuk memanggil para arwah atau roh terdahulu kali yach....!!! orang tua-tua bilang tanpa dupa kayaknya pincang haroa itu, karena merupakan kebiasaan yang sudah mendarah daging pada saat haroa dilaksanakan tanpa dupa tidaklah sempurna haroa itu. Dari zaman dahulu terutama pada zaman kerajaan Wa Kaka yang di Buton adanya dupa sangat sangatlah berperan dalam pelaksanaan ritual-ritual. Tapi kalau dipikir-pikir haroa ini kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang beragama Islam, apalagi di Provinsi Sultra hari ini, sementara di bagian Bali juga kan menggunakan dupa dalam ritual padahal mereka bukan Agama Islam tetapi mayoritas Budha, sebenarnya apa yach kesamaan atau kemiripan dari keduanya ini.



»»  Selanjutnya...

Malu Dan Kecewa Dalam Laga El Cllasico

Tidak habis pikir matcday antara Real Madrid dengan Barcelona berakhir dengan skor memalukan yakni 1-3 untuk kemenangan Barcelona. Barcelona sempat menganga dan menggigit jari pada saat pertandingan berlangsung selama 21 detik , Pep sapaan manja manager Barcelona harus berpikir secara extra keras untuk mengembalikan keadaan setelah tertinggal 1 kosong dari Real Madrid yang merupakan rivalitas sekotanya itu. Gol memang tercipta diwaktu 21 detik berbuah dari kesalahan kiper Barcelona Victor Valdes dan dimanfatkan tiga pemain Real Madrid (Angel di Maria, Mesut Ozil, dan Karim Benzema). Karim Benzemalah yang menjadi eksekutor terakhir untuk melesatkan gol kegawang Valdes dan dalam sejarah sepak bola gol Benzema yang telah menjamu Barcelona kemarin malam merupakan gol tercepat yang menduduki posisi kelima dengan menggeser posisi sebelumnya yaitu pemain asal Brazil Alexandre Pato punggawa Ac Milan dengan gol cepat selama 24 detik dengan meladeni club yang sama yaitu Barcelona dalam lanjutan Liga Champions 3 Minggu lalu.
Pep Guardiola tidak tinggal diam setelah team asuhannya itu tertinggal 1 kosong dari rival abadinya Real Madrid, Pep merubah strateginya pada menit 35 dengan meggeser Cesc Fabregas ke tengah dan memajukan Alexis Sanches sedikit ke depan dan pada akhirnya dimenit 37, strategi yang dibangun Pep berbuah hasil yang begitu maksimal dengan asist Lionel Messi melewati 5 orang pemain Real Madrid, tak tanggung-tanggung Sanches menerima umpan dari Leo Messi dan membuatnya menjadi gol untuk menyamakan kedudukan 1 sama. Anak-anak Barcelona memang tidak puas dengan satu golnya itu sehingga selama babak pertama gebrakan dan serangan yang dibangun team asuhan pep tidak pernah kendor, tetapi tidak membuahkan hasil. Ketidak putus asaan team Barcelona terlihat pada menit ke-54 dengan gol tambahan bunuh diri yang dilesatkan oleh pemain real madrid itu sendiri yakni Marcello dalam menghindari tendangan shooting keras yang datang dari pangatur serangan barcelona dalam hal ini xavi hernandez yang juga merupakan kapten kedua barca ketika carles puyol absen.
Menit bertambah menit pertandingan semakin seru. Dari kedua team menunjukkan skil-skil individu yang begitu berkualitas dan mendunia, tetapi lagi-lagi pesta gol datang dari kubu barcelona untuk memperkokoh kemenangannya, gol ketiga tercipta pada menit 72 yang dilesatkan cesc fabregas dengan menerima umpan manis Dani Alves dari sisi kanan yang tidak terkawal ketat. Walaupun Jose Mourinho sempat memasukkan punggawa-punggawa terbaiknya seperti Ricardo Kaka, Gonzalo Higuain, dan Samhy Khedira namun tidak merubah keadaan untuk menyamakan kedudukan pada babad kedua yang berlangsung, malah team asuhan Pep semakin menjadi-jadi dengan mempertontonkan permainan indahnya dengan sentuhan satu dua dihadapan publik atau fans Los Glaticos dilapangan Santiago Bernabeau.
“ Memang hal yang sangat memalukan ketika kalah dari Team Barcelona yang diasuh pelatih terbaik saat ini yakni Pep Guardiola. Dalam pertemuan yang beruntun tahun ini kami hanya mengalami satu kali kemengan saja dari enam kali pertandingan. Tetapi....yach namanya juga pertandingan pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah, namun kami harus belajar dari kekalahan itu yang dapat menambah pengalaman untuk pelatih dalam menangani atau membenahi team juga untuk masing-masing pemain. Berbicara kekecewaan, kami sangat kecewa khususnya diri pribadi saya sendiri utamanya untuk fans los glaticos kami meminta maaf karena tidak memberikan yang maksimal malam ini, ungkap Sergio Ramos dalam Metro TV”.

»»  Selanjutnya...

PNS Lagi...!!!

Kementrian dalam negeri menentukan ribuan guru PNS desa yang antre minta dimutasi ke ibu kota kabupaten, kota, atau provinsi. Juru bicara mentri dalam negeri Rey Donnizar Moenek saat dihubungi menuturkan bahwa guru-guru di desa tidak betah mengajar dipelosok dengan infrastruktur yang terbatas.
Pejabat yang akrab disapa Donni itu mengatakan banyak sekali alasan lain bagi guru-guru desa untuk minta pindah ke ibu kota kabupaten, kota, provinsi, diantaranya adalah jaringan informasi seperti telepon yang kurang jaringannya dan internet yang tidak ada dan yang paling krusial adalah urusan kesejaahtraan. Sehingga Donni memiliki niatan untuk mengduhkan ini pada pemerintah. Meski tidak memiliki taring, Donni tidak lelah untuk mengingatkan supaya para gubernur dan walikota serta bupati untuk menjaga keseimbangan guru. Jika semua permintaan mutasi guru dari desa ke kota dituruti, maka guru PNS di pelosok kosong.
Menurut kemendagri adalah pemerintah pusat benar-benar memperhatikan nasib guru-guru di desa atau pelosok  negeri. Mulai dari memperbaiki layanan dasar seperti jalan, sarana transportasi, komunikasi, hingga keterpedulian kesehatan, selain itu juga memperhatikan kesehjahteraan guru dengan memberikan tunjangan tertentu sebagai kopensasi mengajar di pedalaman.

»»  Selanjutnya...

Pemuda Dan Kemiskinan

 Kata” muda” dan “ pemuda “ menjadi momok  dan hantu pemberontakan atau perlawanan yang paling menakutkan bagi kejumudan  sistem dan rezim status quo sejak akhir abad 19-san di Bumi Nusantara Indonesia. Istilah “ muda “ sendiri identik dengan semangat kebaruaan dari sistem zaman yang statis. Harapan akan kemudaan dan perubahan zaman pada masa lalu adalah embrio dari Pergerakan Kebangkitan Nasional (1908), Sumpah Pemuda (1928), hingga titik kulminasi Kemerdekaan Indonesia (1945). Semua itu merupakan suatu capayaan cengkraman kejumudaan sistem kolonial yang dimotori oleh kaum muda melalui basis dan kesegaran gagasan serta idealisme akan keadilan bersama. Ide-ide yang diberangi kemampuan strategi kaum muda pada awal abad 20-an adalah simbol spirit pembebasan dari rasa kegentiran akibat ketidakadilan imprealisme dan kolonialisme.
   Kepeloporan pemuda adalah kriteria kejiwaan muda itu sendiri. Kemudaan atau kepemudaan bukan sekedar kriteria usia. Kaum muda merefleksikan sikap kejiwaan dan cita-cita luhur kebangsaan. Satu kebaruan cara pandang yang memutuskan hubungan dengan tradisi kejumudan masa lalu yaitu sikap berani memperjuangkan visi dan misi perubahan yang menjajikan pencerahan pada masa depan. Akan tetapi mereka (kaum muda) yang senantiasa berani mengeban visi perubahan lebih tumbuh dari mereka yang tidak digeluti beban pada masa lalu. Meminjam dari pandangan Bung Hatta, dengan kemampuaan membebaskan diri dari hipnosa kolonial, generasi kaum terdidik lebih mungkin mengambil inisiatif untuk membangkitkan kekuatan rakyat dan menyediakan basis teoritis bagi aksi-aksi kolektif. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila orang –orang muda berada pada tonggak-tonggak terpentig  pembangunan pada bangsa ini. Para pemuda pada masa itu sudah mulai mengebankan  Perhimpunan Indonesia, Kelompok-Kelompok Studi Pergerakan, serta Partai-Partai Nasional sejak tahun 1928, bahkan revolusi kemerdekaan tahun 1940-an dilukiskan Ben Adreson sebagai revolusi pemuda.  Roh atau jiwa cita-cita di ataslah yang kemudian membunyikan lonceng revolusi secara serentak berdentang diseluruh nusantara. Hal-hal ini yang menyebabkan momentum bangkitnya pemuda nusantara menjadi satu kesatuan politik  dalam bingkai nasionalisme yang bersandar pada perasaan sama  yaitu keterjajahan dari bangsa asing.  Ikatan solidaritas oleh Liqua France kemudian meletup bagai bom molotov membunyikan lonceng kematian para kolonialis dinegeri ini.  Nasionalisme yang diusung kaum muda seperti Bung Karno, Hatta, Sjahrir, Ntsir, dan karib seperjuangan adalah bentuk semangat perlawanan yang bersandar pada cita-cita etis, yaitu kekitaan yang merata, kesetaraan, dan kedaulatan suatu bangsa. Bentuk kesatuan nasionalisme yang diusung kaum muda sama yang dilukiskan oleh Benedict Anderson sebagai cita-cita komunitas terbayang, “imagined komunity”. Rasa keterjajahan yang bergelora menjadi kotak pandora kemerdekaan 1945 yang diproklamasikan Soekarno-Hatta.
 Setengah abad lebih Indonesia merdeka.  Ketidak adilan masih melekat dalam tubuh bangsa. Ketika rakyat tidak beranjak dari predikat miskin dan partisipasi elmen-elemen bangsa dalam membangun  kesejahteraan bersama yang dipupuk para funding father melalui jalan terjal dan berdarah-darah. Misalnya pemuda pada masa lalu sebagai penggerak ide pembebasan dan penyegaran ide kebangsaan Indonesia sekaligus sebagai pembakar semangat perlawanan akan ketidakadilan. Singkatnya, ia (pemuda)  adalah agen perubahan (agen of change). Semangat pengawal keadilan sosial seakan mengalami keredupan di tengah meruahnya budaya hedonisme, konsumerisme, dan krisis ekonomi politik yang menyebabkan frustasi sosial dan punahnya harapan. Sebagai generasi penerus bangsa mengalami penurunan semangat,  pemuda pembebasan dan menjadi beban negara. Ini sangat kontradiktif dengan cita-cita bangsa kita. Kemiskinan tidak berakar ada masalah yang tunggal. Artinya, kemiskinan tidak disebakan oleh kekeliruan distribusi keadilan oleh sebuah lembaga negara semata. Akan tetapi, banyak faktor yang melatar belakangi kemiskinan terjadi. Pertama, kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebakan oleh budaya dan mentalitas kemandirian ekonomi yang tidak terbangun ditingkatan masyrakat. Kedua, kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kekaburan penyelenggara distribusi keadilan oleh lembaga negara. Singkatnya dapat dilihat dari maraknya penyelewengan anggaran negara untuk kepentingan publik melalui korupsi. Ketiga, kemiskinan natural adalah  kemiskinan yang diakibatkan oleh kondisi fisik masyarakat dan tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi (cacat fisik).
  Beberapa faktor di atas bersaling silang dalam dunia kepemudaan sehingga menegelamkan dunia, cita-cita dan dunia imajinasi politik kaum muda. Ironisnya kaum muda justru terperosok tenggelam dalam opium kebudayaan masif, narkoba, kriminallitas, dan seterusnya yang menjalar pada kehidupan pemuda, sehingga metafora kaum muda sebagai agen of change retak bagai labirin yang sulit ditangkap dari manamuasal dari mana krisis ini.Pertanyaan sekarang di mana mimpi dari gerakan pembebasan dari funding father bangsa ini yang hingga kini masih berada dalam menara gading. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena kemerdekaan yang selama ini tidak diikuti oleh transformasi sosial dan kehidupan  yang layak bagi seluruh warga negara. Oleh karena itu, para pemuda seakan-akan telah memasuki lorong- lorong gelap dan harapan-harapan yang penuh dengan kantong- kantong ketidak pastian  kerja dan aktualisasi diri.
»»  Selanjutnya...